Suaraokutimur.com – Penggemar setia Dilan bersiaplah untuk kembali hanyut dalam kisah cinta remaja yang ikonik.

Setelah sukses dengan film-film sebelumnya, “Dilan 1990” dan “Dilan 1991”, kini giliran “Dilan 1983: Wo Ai Ni” yang akan membawa penonton pada petualangan masa kecil Dilan.

Berlatar di tahun 1983, film ini menceritakan kisah Dilan saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Berbeda dengan film-film sebelumnya yang berfokus pada kisah cintanya dengan Milea.

Dilan 1983: Wo Ai Ni lebih mengangkat tema persahabatan, keseharian anak-anak di era 80-an, dan nilai-nilai moral yang tertanam dalam diri Dilan kecil.

Film ini dibuka dengan kembalinya Dilan ke Bandung setelah satu setengah tahun tinggal di Timor Timur bersama ayahnya yang bertugas sebagai tentara.

Di sekolahnya, Dilan bertemu kembali dengan teman-teman masa kecilnya, seperti Akew, Beni, dan Anhar.

Suatu hari, Dilan bertemu dengan seorang murid baru pindahan dari Semarang bernama Mei Lien.

Gadis keturunan Tionghoa ini menarik perhatian Dilan dengan kecantikannya dan kepribadiannya yang berbeda.

Dilan yang terkenal nakal dan pemberani mulai menunjukkan sisi lain dirinya saat bersama Mei Lien. Ia berusaha untuk menjadi lebih baik dan perhatian agar Mei Lien menyukainya.

“Dilan 1983: Wo Ai Ni” tidak hanya menghadirkan kisah cinta yang menggemaskan, tetapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan masa kecil Dilan yang penuh dengan kesederhanaan dan keceriaan.

Film ini menunjukkan bagaimana Dilan dan teman-temannya menghabiskan waktu dengan bermain game tradisional, berpetualang di alam, dan menghadapi berbagai masalah di sekolah.

Penonton akan diajak untuk bernostalgia dengan suasana era 80-an yang penuh dengan kenangan indah, seperti jajanan tradisional, permainan anak-anak, dan musik khas masa itu.